Selasa, 01 Desember 2009

Konsep Dasar Terapi Latihan

Terapi Latihan merupakan modalitas utama fisioterapi, karena cakupan fisioterapi adalah gerak dan fungsi. Tujuan dari terapi latihan adalah pencapaian gerak dan funsi yang bebas dari gejala-gejala atau problem. Untuk melakukan terapi latihan yang efektif, penting sekali mengetahui prinsip-prinsip dasar dan efek-efek latihan terhadap sistem muskuloskeletal, neuromuskular, kardiovaskular dan respirasi, serta indikasi dan kontra indikasinya.

Senin, 30 November 2009

Tipe Gerakan Otot

Gerakan terjadi pada sendi-sendi dan dapat dihasilkan oleh usaha otot pasien atau aplikasi dari gaya eksternal. Oleh karena itu, gerakan dapat diklasifikasikan sebagai gerak pasif atau aktif.

Minggu, 29 November 2009

Group Aksi Otot

Otot tidak bekerja secara terisolir (bekerja sendirian). Beberapa otot harus bekerja untuk menghasilkan gerakan halus yang terkoordinir sehingga masing-masing otot memiliki peran.

Sabtu, 28 November 2009

Definisi Range (jarak)

Kata range (jarak) dapat digunakan dalam 2 pandangan. Pertama, range merupakan besarnya gerakan yang terjadi pada suatu sendi. Kedua, range merupakan besarnya otot memendek atau memanjang pada saat otot menghasilkan gerakan atau mengontrol gerakan.

Jumat, 27 November 2009

Kontraksi Isometrik

Ketika suatu otot bekarja secara isometrik maka panjang otot akan memendek dan komponen-komponen non-kontraktil sedikit memanjang serta tidak ada gerakan yang terjadi pada suatu sendi dimana otot melewati sendi tersebut. Kontraksi ini paling mudah dan kenyataannya untuk menghasilkan kontraksi isometrik biasanya dilakukan ketika otot dalam keadaan ROM inner-range, tetapi dengan latihan dapat dikembangkan keterampilan/skill tentang latihan kontraksi otot isometrik pada suatu bagian ROM. Kontraksi isometrik dapat dilakukan pada otot dengan mengaplikasikan manual resisten yang besarnya tahanan sama dengan kontraksi yang dihasilkan oleh otot tersebut.

Selasa, 10 November 2009

Kontraksi Isotonik

Ketika otot bekerja dengan kontraksi secara isotonik maka bagian tubuh dimana otot melekat akan bergerak. Kontraksi isotonik memiliki 2 tipe yaitu :
1. Kontraksi isotonik memendek (kontraksi konsentrik)
Ketika suatu otot berkontraksi dan kedua titik perlekatan otot tersebut saling mendekati satu sama lain, maka kontraksi tersebut dikenal sebagai kontraksi isotonik memendek. Sebagai contoh, ketika lengan diangkat ke samping dan abduktor shoulder berkontraksi dengan isotonik memendek.
2. Kontraksi isotonik memanjang (kontraksi eksentrik)
Ketika perlekatan suatu otot bergerak secara perlahan menjauhi satu sama lainnya dari titik perlekatannya dan otot tersebut menghasilkan gerakan dalam pola yang terkontrol, maka aksi otot tersebut disebut dengan kontraksi isotonik memanjang. Sebagai contoh, ketika tubuh dalam posisi berdiri tegak dan lengan diturunkan dari adduksi ke adduksi maka abduktor shoulder akan mengontrol gerakan tersebut dan bekerja secara isotonik memanjang.

Minggu, 08 November 2009

Tipe Kerja Otot

Ada 2 tipe kerja otot yang utama. Pertama,otot dapat berkontraksi tapi tidak menhasilkan gerakan, disebut kontraksi isometrik. Kedua,otot yang dapat menghasilkan gerakan selama kontraksi disebut kontraksi isotonik. Kedua tipe kontraksi tersebut dapat digunakan dalam terapi latihan, tetapi ada tipe ketiga dari kerja otot yang dapat diaplikasikan pada otot yang kuat untuk meningkatkan power dan endurance otot. Tipe ini menggunakan isokinetik atau tahanan yang disesuaikan untuk mencapai kontraksi isotonik.

Jumat, 06 November 2009

Definisi Fisik dari Performans Otot

Gaya
Gaya output dari suatu otot biasanya dinamakan strength (kekuatan), yaitu gaya yang menghasilkan ketegangan dalam kontraksi otot sehingga otot berkontraksi untuk menghasilkan kerja.

Kerja
Kerja didefinisikan sebagai aksi dari suatu gaya yang melewati jarak tertentu dalam suatu ruang. Pada tubuh manusia, kerja merupakan produk dari gaya otot yang dihasilkan melalui ROM tertentu.

Power
Power merupakan tingkat atau derajat kerja yang sedang dilakukan. Pada aksi otot, power adalah gaya output dari otot pada kecepatan kontraksi tertentu.
Endurance
Kapasitas kontraksi otot pada kecepatan tertentu selama interval dalam waktu tertentu.
Otot mampu melakukan kerja pada interval waktu yang bervariasi dan mampu mempertahankan kerja tersebut selama jangka waktu tertentu, jika gagal menghasilkan kekuatan (strength) otot yang memuaskan maka terdapat satu atau lebih otot yang berperan dalam gerakan tersebut mengalami kelemahan. Suatu penurunan kekuatan otot dapat menyebabkan malfungsi sendi serta ketidakmampuan fungsional dalam aktivitas kegiatan sehari-hari.

Sabtu, 31 Oktober 2009

Pengantar Terapi Latihan

Aplikasi terapi latihan pada seorang pasien merupakan suatu proses yang menuntut adanya pemeriksaan awal terhadap kebutuhan pasien dan pemeriksaan ulang yang konstan terhadap kondisi pasien ,apakah terjadi kemajuan yang jelas atau kemunduran. Hal ini juga menuntut suatu pengetahuan terhadap kondisi yang dialami oleh pasien, tingkat kesembuhan yang potensial dan kmplikasi yang mungkin timbul. Selain itu terapis harus secara konstan mengingat anatomi dari bagian yang diobati dan anatomi seluruh tubuh; reaksi fisiologis tubuh terhadap semua latihan dan mengaplikasikan latihan tertentu pada suatu saat dan berdasarkan pada prinsip-prinsip mekanik yang berkaitan dengan latihan dan/atau teknik yang diaplikasikan.
Tujuan dari terapi latihan adalah pencapaian gerak dan fungsi yang bebas dari gejala-gejala atau problem. Untuk melakukan terapi latihan yang efektif terhadap pasien, terapis harus tahu prinsip-prinsip dasar dan efek-efek latihan terhadap system musculoskeletal, neuromuscular, kardiovaskular dan respirasi. Selain itu, terapis harus mampu melakukan evaluasi fungsional terhadap pasien dan harus tahu adanya saling keterkaitan antara anatomi dan kinesiology dari bagian tubuh yang diterapi, serta memiliki pemahaman tentang kondisi injury, penyakit atau prosedur bedah dan tingkat kesembuhan yang potensial, komplikasi, hal-hal yang perlu diperhatikan dan kontraindikasi.
Terapi latihan juga dipengaruhi oleh reaksi psikologis dimana pasien mungkin atau tidak mungkin ingin memperoleh hasil yang lebih baik. Jika seorang pasien menginginkan perbaikan maka dia akan selalu mempersilahkan terapis dan sangat banyak melakukan latihan. Jika dia tidak menginginkan perbaikan mungkin disebabkan Karena dia merasa takut atau khawatir. Dia mungkin merasa nyeri dan takut jika terjadi nyeri yang lebih berat, takut akan penyakitnya atau kecelakaan yang terulang lagi, atau mungkin memiliki penyakit takut terhadap seluruh pengobatan medis dan rumah sakit.
Ada beberapa peran penting yang harus diikuti oleh terapis yaitu : Pertama,setiap pasien harus dikenal namanya dan diberi salam pada setiap sesi pengobatan. Kedua, rasa takut akan nyeri yang lebih hebat dapat diatasi dengan latihan teknik fasilitas dan inhibisi. Dengan cara ini pasien tidak hanya mau diperiksa kembali tetapi kemungkinan akan berkurang nyeri akibat fasilitas dan inhibisi. Hal oni karena dia mengalami relaksasi pada bagian yang nyeri hebat dengan protektif spasme dan juga terasa berkurang rasa tidak enak. Ketiga, aktifitasnya harus selalu dimanfaatkan untuk mencapai tujuan akhir. Aktivitas merupakan suatu tujuan akhir agar pasien dapat bekerja kembali dan melakukan aktivitas kegiatan sehari-hari. Yang paling penting adalah tujuan awal tercapai sehingga pasien akan percaya diri terhadap terapis yang mengobatinya